Citra Individu dan Keluarga Menciptakan Tata Nilai dalam Masyarakat

On Sabtu, 16 Juni 2012 0 komentar




BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Nilai dan norma dalam kehidupan masyarakat dalam berinteraksi dipandu oleh nilai-nilai dan dibatasi oleh norma-norma dalam kehidupan sosial. Pada awalnya norma dan nilai-nilai ada (lahir) tanpa disengaja, hal ini disebabkan karena kebutuhan manusia sebagai makluk sosial dan harus berinteraksi dengan yang lain menuntut adanya suatu pedoman atau pegangan hidup. Pedoman tersebut lama kelamaan menyebabkan norma-norma tersebut dibuat dan muncul dalam kehidupan manusia..
Nilai-nilai tersebut memiliki fungsi umum dalam masyarakat. Di antaranya nilai-nilai dapat mengarahkan pikiran dan tingkah laku masyarakat. Selain itu, nilai sosial juga berfungsi sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial. Nilai sosial dapat memotivasi seseorang untuk mewujudkan harapannya. Contohnya adalah saat menghadapi konflik, biasanya keputusan akan diambil berdasarkan pertimbangan nilai sosial yang lebih tinggi. Nilai sosial juga berfungsi sebagai solidaritas di kalangan anggota kelompok masyarakat. Dengan nilai tertentu anggota kelompok akan merasa sebagai satu kesatuan. Nilai sosial juga berfungsi sebagai pengontrol sikap atau perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang berperilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya.
Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut masyarakat serta norma-norma yang berlaku dalam lingkungan masyarakat tersebut. Maka tak heran jika di antara kalangan masyarakat  terdapat perbedaan tata nilai. Contoh, masyarakat yang tinggal di perkotaan lebih menyukai persaingan karena dalam persaingan akan muncul berbagai macam inovasi-inovasi baru. Sementara pada masyarakat tradisional lebih cenderung menghindari persaingan karena dalam persaingan akan mengganggu keharmonisan dan tradisi yang turun-temurun. Masyarakat tradisional secara turun temurun lebih memilih hidup saling berdampingan dalam keharmonisan. Oleh karena itu, kekeluargaan anatar masyarakat kota dan tradisional sangat berbeda.

B.     Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1.      Dalam rangka melaksanakan tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar;
2.      Membantu agar mahasiswa memahami perannya supaya dapat mengetahui norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan setiap individu;
3.      Supaya mahasiswa dapat mengaplikasikan nilai-nilai dan norma yang ada dalam lingkungan masing-masing individu;
4.      Supaya dapat membentuk kepribadian yang lebih baik pada mahasiswa.

C.     Sasaran
Makalah ini ditujukan bagi semua pembaca, baik secara langsung, maupun di dalam blog mengenai citra individu dan keluarga menciptakan tata nilai dalam masyarakat. Diharapkan pembaca dapat mengetahui dan memahami tata nilai serta norma yang ada dalam lingkungan masyarakat.. Ada beberapa point sasaran yang perlu diperhatikan, yaitu :
1.      Memahami tata nilai dan norma-norma yang ada;
2.      Mahasiswa yang berjiwa Pancasila serta memiliki perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku;
3.      Bersikap terbuka dengan lingkungan sekitar;
4.      Membangun integritas di Universitas Gunadarma












BAB II
PERMASALAHAN

Analisis permasalahan Citra Individu dan Keluarga Menciptakan Tata Nilai Dalam Masyarakat dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
1.      Kekuatan (Strength)
a.      Budaya di Indonesia yang beragam.
Seperti yang telah diketahui, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya lokal yang dapat dijadikan sebagai ke aset yang tidak dapat disamakan dengan budaya lokal negara lain. Budaya yang dimiliki ssetiap daerah pun berbeda-beda. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Oleh karena itu, nilai-nilai serta norma yang berlaku pun berbeda-beda sesuai dengan kebudayaan di daerah tersebut.
b.    Pengukuhan nilai-nilai dan norma dalam bentuk peraturan/tata tertib.
Dengan adanya peraturan atau tata tertib dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat pun dapat mengetahui mana perbuatan yang baik dan mana yang tidak. Selain itu, masyarakat juga dapat berperilaku baik dan tertib sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Karena biasanya jika dikukuhkan dengan peraturan maka apabila dilanggar akan terdapat sanksi bagi yang melanggarnya.
c.       Adat istiadat.
Norma-norma dan nilai-nilai yang ada dalam suatu adat istiadat biasanya lebih bersifat mutlak yang artinya harus dipatuhi dan ditaati oleh masyarakat dalam kebudayaan tersebut. Karena norma tersebut biasanya muncul secara turun temurun sehingga sulit untuk berbaur oleh budaya-budaya dari luar (khusus untuk masyarakat di pedalaman). Ditambah lagi adat istiadat di Indonesia sangat beragam sehingga banyak pula norma-norma yang berlaku yang berbeda-beda sesuai dengan adat istiadatnya.
d.      Kemajuan IPTEK.
Dengan kemajuan IPTEK dapat memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi agar masyarakat dapat mengetahui informasi tentang citra atau dapat menciptakan tata nilai dalam bersosialisasi dalam lingkungannya masing-masing.

2.      Kelemahan (Weakness)
a.      Generasi muda kurang memperhatikan budaya dalam negeri sendiri.
Hal ini disebabkan karena beberapa generasi muda jaman sekarang lebih tertarik dengan budaya barat yang menurut mereka lebih keren, trend, atau semacamnya, sehingga mereka jadi kurang peduli terhadap budaya dalam negeri sendiri.
b.      Banyaknya norma yang berlaku.
Indonesia memang kaya akan budayanya, namun karena banyaknya budaya ini juga banyak pula norma-norma yang berlaku. Ada sisi positif dan negatifnya. Negatifnya, terkadang ada beberapa daerah yang budayanya bertolak belakang dengan budaya di daerah lain sehingga agak sedikit sulit apabila kedua daerah tersebut disatukan.
c.       Konflik antar suku..
Hingga saat ini, masih banyak peristiwa konflik antar suku yang terjadi di Indonesia. Seperti di Irian Jaya, Maluku, Sulawesi dan sebagainya.
d.      Terdapat pihak yang acuh.
Sayangnya banyak pihak yang acuh atau tidak peduli dengan masalah seperti konflik antar suku/ras, maupun salah paham di antara suatu daerah karena perbedaan adat istiadat..

3.      Peluang (Opportunity)
a.      Kemajuan teknologi.
Dengan seiring berkembangnya teknologi serta banyaknya mahasiswa yang bisa menggunakan IPTEK, maka pelestarian nilai-nilai serta norma-norma bisa dilakukan dengan memperkenalkannya lewat dunia maya..
b.      Kuatnya rasa persatuan dan kesatuan.
Untuk menjaga rasa aman dalam masyarakat maka diperlukan rasa persatuan dan kesatuan bermasyarakat.
c.       Terjalinnya hubungan kebersamaan masyarakat.
Meskipun ada beberapa peristiwa konflik antar suku, namun ada juga beberapa daerah yang bisa menjalin hubungan kebersamaan dengan daerah lain sehingga semakin mempererat hubungan dalam lingkungan masyarakat tersebut.
d.      Terciptanya infrastruktur sarana dan prasarana.
Dengan dibuatnya sarana dan prasarana mendukung pariwisata maka akan membantu pendapatan masyarakat setempat.

4.      Tantangan/Hambatan (Threats)
a.      Masuknya budaya asing.
Masuknya suatu budaya asing dapat menghilangkan kebudayaan daerah itu sendiri. Selain itu seperti yang diketahui, banyak generasi muda jaman sekarang yang lebih tertarik dengan budaya asing yang masuk ke dalam Indonesia.
b.      Tantangan Sistem Global Perkembangan teknologi dan informasi.
Dalam hal ini, sebagai bangsa yang mempunyai kekayaan budaya yang luar biasa, seharusnya kita juga mempersiapkan diri ‘bersaing’ dalam membina persahabatan antar bangsa, khususnya dalam bidang kebudayaan. Nyatanya Lingkungan seni dan budaya telah banyak mengalami perubahan karena adanya globalisasi. Diharapkan perubahan itu tidak dapat mengubah ciri khas suatu budaya tersebut..
c.       Perpecahan antar masyarakat.
Masih maraknya peristiwa perpecahan antar masyarakat yang kebanyakan disebabkan oleh hal-hal yang sepele..
d.   Kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung pelestarian nilai-nilai dan norma- norma.
Prasarana dan sarana harus ada guna mendukung pelestarian nilai dan norma yang ada. Jika untuk menyampaikan suatu budaya dan sarana serta prasarana tersebut ada, maka pelestarian nilai-nilai dan norma dalam suatu budaya pun dapat dilakukan.








BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1.      Kesimpulan
a.     Kurangnya sosialisai dapat menyebabkan perpecahan di antara kalangan masyarakat..
b.  Rasa cinta bangsa terhadap tanah air dapat diwujudkan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai-nilai dan norma yang berlaku..
c.      Masyarakat juga harus bisa mensosialisasikan nilai dan norma di lingkungan sekitar.
d.   Baik masyarakat maupun pemerintah harus bisa mengembangkan dan menjaga nilai dan norma yang berlaku secara bersama-sama.

2.      Rekomendasi
1.      Pengukuhan norma dan nilai dalam bentuk tata tertib.
Dengan demikian maka akan banyak masyarakat yang berperilaku sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku karena jika dilanggar akan ada sanksinya.
2.      Kepedulian generasi muda.
Diharapkan agar generasi muda mau bersikap lebih peduli terhadap norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku.
3.      Rasa persatuan dan kesatuan yang kuat.
Karena dengan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan maka akan meningkatkan rasa aman dalam lingkungan masyarakat
4.      Tingkatkan sarana dan prasarana.
Prasarana dan sarana harus ada guna mendukung pelestarian nilai dan norma yang ada..




REFERENSI






















iv

Read more ...»

IBD Bab 11 Manusia dan Harapan

On Selasa, 12 Juni 2012 0 komentar




Read more ...»

IBD Bab 10 Manusia dan Kegelisahan

On Senin, 11 Juni 2012 0 komentar


Read more ...»