NAMA : GHINA MEI
A.
KELAS : 3KA38
NPM :
13111045
TUJUAN
PENULISAN : EKSPOSITORIS
PENDAHULUAN
Dalam
perkuliahan semester 5 ini, saya mendapatkan Mata Kuliah Bahasa Indonesia di
Universitas Gunadarma. Tujuan dan fungsi khusus pembelajaran dari Mata Kuliah
Bahasa Indonesia ini adalah mampu menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan
benar, baik secara lisan dan terutama tulisan sebagai sarana pengungkap gagasan
ilmiah.
Menurut
salah satu sumber, supaya tujuan tersebut tercapai diperlukan pengetahuan lebih
seperti berikut ini :
1.
Ragam bahasa
2.
Ejaan
3.
Diksi
4.
Kalimat
5.
Alinea
6.
Perencanaan penulisan karangan ilmiah
7.
Kerangka karangan
8.
Kutipan dan catatan kaki
9.
Abstrak dan daftar pustaka.
Menurut
saya, sembilan materi yang ada di atas dapat memenuhi kebutuhan yang diperlukan
demi tercapainya tujuan yang telah dijelaskan sebelumnya. Mengapa saya
berpendapat demikian?
Penjelasan
pertama
Poin pertama hingga poin ketiga
di atas memiliki tujuan dan fungsi yang sama, yakni tercapainya suatu
komunikasi yang efektif. Bagaimana kita bisa menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar jika ragam bahasa saja tidak mengerti? Dengan kata lain
materi seperti ragam bahasa, ejaan, dan diksi perlu untuk dipelajari karena hal
ini berkaitan dengan bagaimana kita membangun suatu komunikasi yang baik dan
efektif sesama manusia.
Salah
satu contohnya adalah dalam perkuliahan, ada kalanya mahasiswa mendapat tugas
dari dosennya berupa presentasi. Di sinilah mahasiswa harus belajar bagaimana
mengolah kata-kata yang sesuai agar apa yg dipresentasikan oleh mahasiswa
tersebut dapat diterima dan dimengerti oleh mahasiswa lainnya yang menyimak
dari presentasi tersebut. Jika kita sama sekali tidak mengetahui apa yang
dimaksud ragam, ejaan, diksi, dan sebagainya tentunya hal tersebut akan menjadi sulit bagi mahasiswa itu sendiri. Atau untuk para asisten laboratorium misalnya,
mereka harus bisa menguasai bagaimana cara menyampaikan sesuatu dengan baik dan
tepat agar para praktikannya mengerti, dan masih banyak lagi. Ini salah satu
contoh saja mengapa saya berpendapat poin pertama hingga ketiga sesuai demi
tercapainya tujuan di atas.
Penjelasan
kedua
Poin keempat dan kelima di
atas memiliki fungsi yang sama pula, yakni mewakili gagasan dan pikiran dari pembicara
sehingga si pendengar dapat menimpulkan gagasan yang sama pula sesuai dengan
yang ia dengar. Memangnya penting untuk mempelajarinya? Menurut saya adalah
iya! Hal ini akan sangat berguna ketika dosen mengajar secara lisan dan
mahasiswa diharuskan mencatat poin-poin penting dari apa yang dosen ajarkan.
Ketika mahasiswa tersebut tidak mengerti bagaimana memilih kalimat yang tepat
untuk mencatat poin-poin penting secara rapi agar dapat digunakan untuk belajar,
maka hal tersebut akan menjadi sulit. Ada pula dosen yang ketika mengajar
tiba-tiba meminta mahasiswanya untuk mencatat rangkuman dari materi-materi yang
telah diajarkan. Di sinilah pentingnya kalimat dan alinea itu sendiri, karena
kita dituntut untuk bisa bagaimana agar tulisan yang kita buat bisa dimengerti
oleh orang lain yang membaca tulisan kita. Jangankan orang lain tapi diri
sendiri pun juga. Ini adalah salah satu contoh saja untuk menjelaskan kenapa
pembelajaran kalimat dan alinea perlu demi tercapainya tujuan yang telah
disebutkan sebelumnya.
Penjelasan
ketiga
Poin keenam hingga poin kesembilan
memiliki peran yang sangat penting pula. Mengapa kita perlu mempelajari dan
memahami perencanaan penulisan karangan ilmiah beserta kerangkanya? Karena hal
ini sangat berguna untuk mahasiswa terutama yang akan melaksanakan Penulisan
Ilmiah (PI) dan skripsi. Dari namanya saja sudah jelas “Penulisan Ilmiah”. Jadi
mahasiswa dituntut untuk bisa mengeluarkan dan mewujudkan gagasan maupun
pikiran yang mereka punya sesuai dengan ketentuan. Ketentuannya seperti apa?
Nah di sini lah pentingnya mempelajari dan memahami poin keenam hingga poin
kesembilan. Penulisan Ilmiah maupun skripsi tidak bisa asal ditulis begitu saja
tapi ada tata cara penulisannya, ada langkah-langkah penyusunannya secara
sistematis, bagaimana mengatur kata-kata, kalimat, alinea dengan baik, dan
sebagainya. Hal ini bisa dipelajari dari bagaimana kerangka karangan yang
benar. Dalam beberapa karangan ilmiah terdapat pula yang namanya kutipan,
catatan kaki (footnote), dan daftar pustaka. Di sini pula kita belajar lagi
bagaimana cara menulis kutipan dan catatan kaki yang benar. Untuk kutipan
nantinya akan berkaitan dengan kalimat dan alinea. Sedangkan ketika mahasiswa
tersebut akan mempresentasikan hasil karangan ilmiah yang ia buat, maka poin
pertama hingga poin ketiga akan sangat berguna jika dipelajari oleh
mahasiswa.
KESIMPULAN
:
Berdasarkan penjelasan
dari pendapat saya, kesembilan materi di atas memang penting demi tercapainya
tujuan di atas, yakni “mampu menggunakan
bahasa Indonesia secara baik dan benar, baik secara lisan dan terutama tulisan
sebagai sarana pengungkap gagasan ilmiah”. Karena antara materi satu dengan
yang lainnya sangat berkaitan sesuai dengan apa yang sudah dijelaskan.