Pada hari Selasa (10/9), salah satu
perusahaan teknologi raksasa berlogo Apple merilis dua produk terbarunya, yakni
iPhone 5S dan iPhone 5C. Untuk iPhone 5S, Apple sudah menanamkan teknologi
sensor fingerprint yng memberikan kemudahan kepada konsumen untuk saling
memberikan informasi degan aman. Smartphone terbaru dari Apple ini juga
dilengkapi dengan warna-warna baru. Perbedaannya hanya terletak pada casingnya.
Di mana untuk iPhone 5C menggunakan casing plastik dengan warna-warna terang
seperti hijau, biru, pink, dan kuning. Sedangkan untuk iPhone 5S memiliki casing aluminum yang hadir
dengan warna perak, emas, dan abu-abu.
Pada awalnya banyak kalangan dari
beberapa pengamat teknologi yang menebak harga iPhone 5C adalah 400 dolasr AS
atau sekitar Rp 4 jutaan dengan asumsi Apple didorong untuk menggenjot
penjualan melawan rivalnya seperti Samsung. Namun sayangnya, ternyata harga
yang ditebak oleh beberapa kalangan tersebut meleset karena iPhone 5C yang
berkapasitas penyimpanan 16GB dijual dengan harga US$ 740 atau sekitar Rp 8 jutaan. Memang dari maksud namanya, 5C
bukan berarti ‘cheap’ (murah) melainkan ‘colorful’ (penuh dengan warna) sesuai
dengan tampilannya yang penuh dengan warna-warna terang.
Meskipun mahal, bukan berarti iPhone
kehilangan peminatnya. Hal ini dibuktikan dengan antrian panjang yang tersebar
di beberapa negara. Dan ternyata pemilik iPhone 5S pertama adalah orang
Indonesia, yakni Jimmy Gunawan yang mengantri di Apple Store St. George di
Sydney, Australia tepat dua hari sebelum iPhone 5S dijual secara perdana dan
berhasil menjadi orang pertama yang memiliki iPhone 5S. Saking banyaknya
peminat, bahkan di Los Angeles ada seorang pengusaha yang menyewa para tuna
wisma untuk mendapatkan iPhone dalam jumlah banyak untuk kemudian dijual
kembali dengan harga yang tinggi.
Kesimpulannya, strategi Apple yang
tetap bertahan sebagai penghasil gadget dengan harga premium dianggap tepat.
Meskipun ada kalangan yang tidak menyangka jika harga iPhone 5s dan iPhone 5C
tidak semurah yang ditaksir, namun pada kenyataannya iPhone tetap dicari oleh
peminatnya. Hal ini disebabkan karena Apple dikenal dengan inovasinya dan
pembuat trend bagi perusahaan tenologi lainnya. Karena itu Apple tetap dengan
keyakinannya, yakni tetap menyasar ke segmen smartphone premium, meskipun
segmen ini tidak akan mengalami pertumbuhan yang berarti untuk jangka
panjang.
SUMBER :
TABLOID PULSA DWI MINGGUAN EDISI 269 TH XI / 2013 / 2 - 15 OKTOBER
0 komentar:
Posting Komentar