Peran Budaya Memperkokoh Ketahanan Budaya Bngsa

On Minggu, 01 April 2012 0 komentar

MAKALAH  ILMU BUDAYA DASAR
PERAN BUDAYA DAERAH MEMPERKOKOH KETAHANAN BUDAYA BANGSA



DISUSUN OLEH :


NAMA           : GHINA MEI ALODIA
NPM               : 13111045
KELAS          : 1 KA33




UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
JURUSAN S1 - SISTEM INFORMASI




Dosen : Muhammad Burhan Amin

Topik Makalah

Peran Budaya Daerah Memperkokoh Ketahanan
Budaya Bangsa

 


Kelas  :  1-KA33

Tanggal Penyerahan Makalah    : 30 Maret 2012
 Tanggal Upload Makalah            : 31 Maret 2012



 

P E R N Y A T A A N


Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.

Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.



P e n y u s u n



N P M
Nama Lengkap
Tanda Tangan
13111045
GHINA MEI ALODIA








Program Sarjana Sistem Informasi


UNIVERSITAS GUNADARMA

i



KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT , karena atas berkat Rahmat-Nya makalah  ini dapat diselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini saya buat dalam rangka memenuhi tugas individu Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar di Universitas Gunadarma.
Makalah ini dapat saya selesaikan  berkat bantuan semua pihak. Oleh karena itu, sudah pada tempatnya  apabila saya berterima kasih kepada :
1.      Bpk Muhammad Burhan Amien, selaku dosen Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar, yang telah memberikan bimbingan kepada saya.
2.      Rekan-rekan saya di kelas 1KA33 yang bersedia memberikan saran dan bantuan..
3.   Orang tua saya serta orang – orang terdekat yang telah memberikan dorongan semangat, do’a dan materi untuk saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah  ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun akan saya terima dengan lapang dada untuk kesempurnaan makalah saya ini di kemudian hari.
            Mudah-mudahan kepada semua pihak yang telah membantu saya mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Amin  

                                                                                                     Bekasi, 28 Maret 2012

                                                                                                                            Penyusun



ii

 
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .i
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .ii
Daftar Isi . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
BAB I PENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
1.      Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
2.      Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
3.      Sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
BAB II PERMASALAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.      Kekuatan (Strength) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .3
2.      Kelemahan (Weakness) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
3.      Peluang (Opportunity) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4
4.      Hambatan (Threats) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
  BAB 3 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  .6
1.      Kesimpulan  . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .6
2.      Rekomendasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  . . . . . . . . . . 6

       REFERENSI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .  iv








iii


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Suatu bangsa terdiri dari berbagai macam budaya. Setiap negara memiliki budaya-budaya daerah (Lokal), baik Amerika (Suku Apache, Indian, dsb), Jepang (Samurai, Kimono, Sakura, dsb.), Australia (Aborigin), tidak terkecuali dengan Indonesia.
Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan, dengan keragaman kebudayaan di setiap daerah dan wilayah yang dimilik bangsa Indonesia. Adalah suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia yang dengan keberagaman kebudayaan itu masyarakatnya tetap bersatu tanpa memandang perbedaan antar budaya yakni bersatu sebagai bangsa Indonesia. Hal ini disebabkan karena Indonesia terdiri dari banyak pulau-pulau kecil. Kebudayaan Daerah sudah menjadi seperti Identitas adanya negara Indonesia sehingga banyak negara yang mengenal negara Indonesia sebagai negara yang kaya akan budayanya yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri.
Keragaman budaya di Indonesia mengundang perhatian bagi negara lain. Banyak turis asing yang berminat mempelajari budaya di Indonesia, sayangnya beberapa generasi muda jaman sekarang malah kurang berminat terhadap budaya-budaya yang ada di Indonesia, tetapi lebih tertarik dengan budaya barat yang menurutnya lebih menarik. Akibatnya beberapa negara nekat mencoba mencuri budaya di Indonesia.
Tentu hal ini tidak bisa kita biarkan. Perlu adanya peningkatan akan peran-peran kebudayaan tiap daerah dalam mempertahankan kautuhan dan ketahanan kebudayaan bangsa kita ini. Sehingga bangsa kita tetap menjadi bangsa yang utuh dan kuat yang kaya akan kebudayaan. Sehingga tak ada satu pihak pun dari negara lain yang berani mengklaim dan mengakui kebudayaan kita sebagai kebudayaannya.

B.     Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1.      Dalam rangka melaksanakan tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar;
2. Membantu agar mahasiswa mampu memahami peran budaya daerah dalam memperkokoh ketahanan budaya bangsa;
3. Supaya mahasiswa dapat mengaplikasikan upaya pelestarian kebudayaan dalam kehidupan sehari-hari;
4.Meningkatkan kesadaran bagi masyarakat luas tentang peran budaya dalam memperkokoh ketahanan budaya bangsa.

C.    Sasaran
Makalah ini ditujukan bagi semua pembaca, baik secara langsung, maupun di dalam blog mengenai peran budaya dalam memperkokoh ketahanan bangsa. Diharapkan pembaca dapat mengetahui dan memahami peran budaya dalam memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Ada beberapa point sasaran yang perlu diperhatikan, yaitu :
1.      Memahami dasar kebudayaan sehingga dapat ikut serta dalam melestarikan kebudayaan;
2.      Masyarakat yang berjiwa Pancasila serta memiliki integritas kebudayaan yang tinggi;
3.      Bersikap terbuka dengan lingkungan sekitar serta kebudayaan sekitar;










BAB II
PERMASALAHAN

Analisis permasalahan Peran Budaya Daerah Dalam Memperkokoh Ketahanan Budaya Bangsa dengan memperhatikan dan mempertimbangkan  kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
1.      Kekuatan (Strength)
a.      Indonesia memiliki keanekaragaman budaya.
Hal ini dosebabkan karena Indonesia terdiri dari banyak pulau sehingga Indonesia menjadi negara yang memiliki beragam budaya.
b.      Setiap daerah di Indonesia memilki ciri khas budayanya masing-masing.
Tentu saja keragaman budaya di Indonesia berbeda-beda, karena tiap pulau di Indonesia memiliki ciri khas budayanya sendiri.
c.       Keragaman budaya di Indonesia yang tidak ada di negara-negara lain..
Indonesia memiliki rumah adat, tarian daerah yang terbilang unik, beragam makanan daerah, pakaian adat, dan sebagainya.
d.  Kekuatan seni dan budaya sebagai produk di suatu daerah merupakan inti dari kekuatan bangsa.
Pengetahuan dan kepemilikan seni dan budaya mencerminkan sikap kita dalam mengarungi interaksi mengikuti modernisasi dan tata pergaulan antarbangsa. Ini dapat kita lihat saat menyaksikan suatu pergelaran seni, pertemuan seni dan budaya tradisi dan modern masing-masing mampu memberikan kekuatan tersendiri

2.      Kelemahan (Weakness)
a.      Generasi muda kurang memperhatikan budaya dalam negeri sendiri.
Hal ini disebabkan karena beberapa generasi muda jaman sekarang lebih tertarik dengan budaya barat yang menurut mereka lebih keren, trend, atau semacamnya, sehingga mereka jadi kurang peduli terhadap budaya dalam negeri sendiri.
b.      Apresiasi masyarakat yang masih rendah terhadap berbagai kebudayaan.
Kurangnya minat baca masyarakat dan lambatnya pertumbuhan budaya kewirausahaan yang bersifat progresif dan lebih berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Mereka juga enggan untuk mempelajari budaya dalam negeri sendiri.
c.  Ketiadaan inventarisasi kebudayaan seluruh wilayah di Indonesia dan ketegasan pemerintah.
Pemerintah telah menghimbau kepada seluruh kepala daerah untuk melakukan pengecekan dan mengiventarisasikan hasil, bentuk, dan karya seni budaya di daerahnya masing-masing dan melaporkannya kepada jajaran terkait. Meskipun demikian sampai saat ini (per KOMPAS, 31 Agustus 2009) baru tercatat tiga propinsi ( Bali, Daerah Istimewa Jogjakarta, dan Nusa Tenggara Barat ) yang memasukan daftar khasanah seni dan budayanya dari tiga puluh tiga propinsi yang ada di Indonesia. Kelalaian seperti ini tidak diberikan sanksi. Akibatnya mudah ditebak bahwa pemerintah sampai saat ini belum memiliki draft atau daftar inventarisasi seluruh kekayaan budayanya mulai dari Sabang sampai Merauke. Tidak heran bila kasus ini merebak di permukaan Indonesia sebagai Negara yang merdeka tapi ia tidak dapat menggugat Malaysia secara hukum melalui Lembaga Internasional Perlindungan Hak Cipta di Genewa. Ini diakibatkan oleh kelalaian karena belum mendaftarkan seluruh aset seni dan budaya pada lembaga tersebut.
d.      Promosi yang lamban.
Seharusnya pemerintah melakukan promosi budaya tak hanya di luar negeri tapi juga di dalam negeri supaya masyarakat tahu budaya apa saja yang ada di Indonesia. Jika pemerintah hanya melakukan promosi di luar negeri tapi jarang mempromosikan di dalam negeri, maka masyarakat juga tidak akan tahu. Komunikasi adalah kunci utama. Jika antara pemerintah dan masyarakat tidak ada komunikasi yang baik, maka ketahanan budaya bangsa pun bisa terancam.
Tanpa adanya pemahaman, apresiasi dan komitmen dalam melestarikan kebudayaan tidak akan timbul.

3.      Peluang (Opportunity)
a.      Menambah devisa negara
Hal ini disebabkan karena banyak turis asing yang datang mengunjungi Indonesia karena banyak turis asing yang tertarik untuk melihat dan belajar beragam budaya di Indonesia..
b.      Adanya peluang meninggikan martabat bangsa.
Hal ini dikarenakan Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki beragam budaya yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri  sehingga menjadi identitas bagi negara Indonesia.
c.       Dapat mengembangkan hasil-hasil kerajinan tangan yang dimiliki oleh tiap daerah.
Dengan mengembangkan hasil-hasil kerajinan tangan, akan mencukupi perekonomian dalam suatu daerah.
d.      Kebudayaan dijadikan salah satu pemersatu rakyat Indonesia.
Beragam budaya di Indonesia, dapat dijadikan sebagai pemersatu rakyat Indonesia.

4.      Tantangan/Hambatan (Threats)
a.      Masuknya budaya asing.
Masuknya suatu budaya asing dapat menghilangkan kebudayaan daerah itu sendiri. Selain itu seperti yang diketahui, banyak generasi muda jaman sekarang yang lebih tertarik dengan budaya asing yang masuk ke dalam Indonesia.
b.      Tantangan Sistem Global Perkembangan teknologi dan informasi.
Dalam hal ini, sebagai bangsa yang mempunyai kekayaan budaya yang luar biasa, seharusnya kita juga mempersiapkan diri ‘bersaing’ dalam membina persahabatan antar bangsa, khususnya dalam bidang kebudayaan. Nyatanya Lingkungan seni dan budaya telah banyak mengalami perubahan karena adanya globalisasi. Diharapkan perubahan itu tidak dapat mengubah ciri khas suatu budaya tersebut..
c.       Kurangnya minat masyarakat untuk mengenal budaya daerahnya sendiri.
Proses globalisasi dan masuknya budaya asing menurunkan minat masyarakat untuk mengenal budaya dalam negeri sendiri.
d.      Makin menurunnya kualitas pengelolaan kekayaan budaya.
Menurunnya kualitas pengelolaan kekayaan budaya disebabkan dari berbagai factor seperti Pengelolaan kekayaan budaya belum sepenuhnya menerapkan prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance) sehingga kualitas layanannya kurang optimal.


BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

1.      Kesimpulan
a.      Pemerintah masih kurang bisa mempromosikan kebudayaan dalam negeri sendiri.
b.      Rasa cinta bangsa terhadap tanah air dapat diwujudkan dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebudayaan, serta ikut serta dalam melestarikan kebudayaan.
c.      Pemerintah harus bisa mensosialisasikan kebudayaan tidak hanya di luar negeri tapi juga di dalam negeri. Diharapkan masyarakat jadi mengetahui budaya dalam negeri sendiri sehingga masyarakat bisa dapat melestarikan budaya dan menjaganya dari negara lain yang ingin mencoba mencuri budaya di Indonesia.
d.    Baik pemerintah maupun masyarakat harus bisa mengembangkan dan menjaga kebudayaan di tanah air secara bersama-sama. Karena peran budaya daerah mampu memperkokoh ketahanan budaya bangsa di Indonesia  

2.      Rekomendasi
1.      Cintai budaya dalam negeri sendiri.
Dengan mencintai budaya negeri sendiri, serta menjaga dan melestarikannya, maka budaya kita tidak akan diakui oleh negara lain.
2.      Menyaring budaya asing yang masuk.
Kita harus bisa menyaring budaya saing yang masuk agar kebudayaan dalam negeri kita sendiri tidak terhapus keberadaannya karena budaya asing.
3.      Optimalisasi Pendidikan Kebudayaan di sekolah-sekolah formal, maupun informal.
Supaya generasi muda dapat memahami dan mengetahui pentingnya peran budaya untuk memperkokoh ketahanan bangsa. Dan bisa memilah budaya asing yang masuk.
4.      Pemerintah harus lebih aktif dalam melestarikan budaya.
Pemerintah bisa mengadakan program pelestarian kebudayaan, dan mensosialisasikan tentang budaya-budaya daerah kepada masyarakat awam.











REFERENSI
























iv

0 komentar:

Posting Komentar